Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Plot Fungsi Densitas, Survival, Hazard Distribusi Gamma

Gambar
DISTRIBUSI GAMMA 1.       Plot fungsi densitas f(t) untuk distribusi Gamma dengan λ=0.1 Plot fungsi survival S(t) distribusi Gamma dengan λ=0.1 Plot fungsi hazard h(t) distribusi Gamma untuk λ=0.1

Peluang -Survival

Gambar
-           Peluang hidup pasien yang mempunyai riwayat penyakit kronis pada waktu ke-6 GROUP 2 Dengan menggunakan excel : F(6)=lognormdist(6;5,45;3,61) F(6) = 0,156113 S(6) = 1 – F(6) = 1- 0,1556113 = 0,843887 P(T >6) = S(6) = 0,843887 Sehingga, peluang hidup pasien yang mempunyai riwayat penyakit kronis pada waktu ke-6 adalah 0,843887. -           Hazard rate pada waktu ke 8 untuk masing-masing group GROUP 1 F(8) =LOGNORMDIST (8;9,15;7,85)= 0,183872 S(8) = 1 – F(8) = 0,816128 f(8) = F(8) – F(7) = 0,004489 h(8) = f(8)/S(8) = 0,0055 Hazard rate pada waktu ke 8 untuk grup 1 adalah 0,0055 GROUP 2 F(8) =LOGNORMDIST(8;5,45;3,62) = 0,296907 S(8) = 1 – F(8) = 0,703093 f(8) = F(8) – F(7) = 0,00727 h(8) = f(8)/S(8) = 0,01034 Hazard rate pada waktu ke 8 untuk grup 2 adalah 0,01034 Ø   Grup 2 memiliki tingkat hazard lebih tinggi daripada grup 1. -            Median peluang hidup untuk masing2 group GROUP 1 = 0,813273 GROUP

Estimasi Fungsi Survival dan Hazard

Gambar
      Berdasarkan posting sebelumnya, gambarlah estimasi fungsi survival dan hazard untuk masing-masing group berdasarkan distribusi yang sesuai dan kesimpulan apa yang bisa diperoleh dari gambar tersebut. GROUP 1 GROUP 2 Kesimpulan : Dilihat dari 2 plot diatas, terlihat bahwa grafik group 2 (mempunyai riwayat penyakit kronis) lebih cepat menurun dibandingkan grafik group 1. Grafik group 2 mencapai nol di sekitar time = 15 sedangkan grafik group 1 mencapai nol di sekitar 40. Hal ini menunjukkan bahwa pasien group 2 yang mempunyai riwayat penyakit kronis memiliki tingkat survive yang lebih rendah daripada pasien group 1 yang tidak mempunyai riwayat penyakit kronis. Dilihat dari hazard function, grafik group 2 lebih tinggi daripada grafik group 1. Berarti resiko pasien yang memiliki riwayat penyakit kronis(group 2) lebih tinggi daripada resiko yang tidak memiliki penyakit kronis.

Data Mortalitas - Kesesuaian Distribusi

Gambar
SOAL : Tentukan distribusi yang sesuai untuk lama hidup pasien di masing-masing group. GROUP 1 Pada probability plot dari keempat distribusi, terlihat hanya distribui exponential yang tidak memiliki probability plot yang linear. Jika diperhatikan kelinearan plot dan nilai-nilai koefisien korelasi dari distribusi weibull, lognormal dan normal, ketiganya cukup linear dan koefisien korelasinya cukup besar yaitu : 0,971; 0,971; 0,969. Maka distribusi group 1 dengan nilai koefisien korelasi terbesar adalah weibull dan lognormal. Namun, disini akan dipilih distribusi lognormal sebagai distribusi terbaik . Karena dilihat pada kelinearan plot lebih linear dibandingkan dengan distribusi weibull, dengan nilai koefisien korelasi keduanya sama. BANDINGKAN DENGAN GROUP 2 BERIKUT INI : Pada probability plot dari keempat distribusi, terlihat hanya distribui exponential yang tidak memiliki probability plot yang linear. Jika diperhatikan kelinearan plot dan nilai-nilai ko

The Other Side of Me...

Gambar

Analisis Data Kategorik - Studi Cross Sectional

Gambar
     STUDI KASUS    Sejumlah peneliti di bidang epidemiologi menduga bahwa kebiasaan merokok merupakan faktor resiko hipertensi. Untuk mendukung pernyataan tersebut diadakan penelitian dengan mengambil sampel sebanyak 220 orang. Dari hasil penelitian tersebut, diketahui sebanyak 118 orang mengalami hipertensi. Sebanyak 115 orang tidak mempunyai kebiasaan merokok dan 75 orang diantaranya tidak mengalami hipertensi. a.    Desain penelitian apa yang digunakan? b. Dapatkah disimpulkan bahwa kebiasaan merokok akan meningkatkan resiko terkena hipertensi secara signifikan?  JAWAB :       P engaruh kebiasaan m erokok terhadap peningkatan resiko terkena hipertensi a.    Desain penelitian apa yang digunakan?    Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross-sectional. Karena desain ini merupakan rancangan studi yang mempelajari hubungan antara kebiasaan merokok dengan peningkatan resiko terkena hipertensi dengan cara mengamati status keduanya secara serentak pada indiv

Analisis Data Kategorik - Studi Retrospektif - Data Berstrata

Gambar
Ini soal ujian tengah semester.... :) Semoga bermanfaat... CONTOH KASUS     Seorang dokter ingin meneliti pengaruh kebiasaan makan sambal terhadap penderita usus buntu bermasalah. Ia mengambil 212 orang yang terkena usus buntu bermasalah dan 166 orang yang usus buntu baik-baik saja. Subjek penelitian tersebut kemudian dibedakan lagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok yang berusia kurang dari 25 tahun (<25 tahun) dan kelompok yang berusia lebih dari sama dengan 25 tahun (≥25 tahun). Diambil sampel 212 orang terkena gangguan usus buntu dan 166 tidak terkena gangguan usus buntu.      Dari kelompok yang berusia < 25 tahun :      Dari 30 orang yang terganggu usus buntu, 17 orang diantaranya mempunyai kebiasaan makan sambal;      Dari 60 orang yang tidak bermasalah usus buntu, 6 orang diantaranya memiliki kebiasaan makan sambal.      Dari kelompok yang berusia ≥ 25 tahun :                      Dari 182 orang yang terkena gangguan usus buntu, 32 orang diantaran