Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Jingga

Kamu adalah jingga, warna angkasa yang indah pada waktunya. Kamu adalah jingga yang menjadikan langit senja bangga memamerkan megahnya. Kamu adalah jingga yang menyambut pagi dengan hangatnya. Kamu adalah jingga yang mengantar dunia menuju lelapnya. Bukankah Tuhan sangat romantis, Ia memberikan waktu bagi hamba-Nya untuk berdoa saat jingga sedang menghiasi langitnya. Tepat pada saat terbit dan terbenamnya. Memberikan ruang manusia untuk berharap dan meminta, meromantisasi kebahagiaan, mendramatisasi kesedihan ataupun hanya menjadi sebuah latar belakang kehidupan. Apakah benar jingga adalah pengantar doa? Saat matahari telah melangit, jingga tak hilang. Hanya berpindah tempat memberikan kesempatan untuk sudut lain dunia menikmati pendarnya. Kadangpun aku bertanya-tanya, apakah ada manusia tak suka jingga? Tapi mengapa? Apakah karna jingga adalah batas bagi manusia yang hanya bersenang-senang dengan malam. Ataukah karna jingga adalah batas untuk memulai kehidupan nyata yang tak seindah m

Jika saja

Jika saja waktu bisa kembali Jika saja kita bisa membuka diri jauh jauh hari Apakah ada cerita yang berbeda? Jodoh itu tentang pengambilan keputusan.  Variabelnya bisa saja tentang kecocokan, pola pikir, personality, komunikasi dan perasaan. Semakin dewasa kita bisa menilai apa yang baik dan apa yang tidak baik untuk kita. Kadang ada kecocokan yang tidak bisa dibarengi dengan kebersamaan.  Kadang ada kebahagiaan yang tidak bisa dibarengi dengan kesetiaan. Kadang ada keinginan yang tidak bisa dibarengi dengan kenyataan.  Kadang ada pengorbanan yang tidak bisa dibarengi dengan keikhlasan.  Pada dasarnya jika menuntut kesempurnaan, maka yang sempurna itu tidak akan pernah ada.  Bukan menunggu untuk ditemukan.  Bukan mengejar untuk mendapatkan.  Tapi temukanlah orang yang tepat dan memberimu tempat. Memberi ruang untuk mencintai dan dicintai.  Memberi ruang untuk dimaafkan dan memaafkan. Memberi ruang untuk terus tumbuh dan berhenti sejenak. 

Cerita Hidup

Pada waktu kecilnya, orang tuanya memberikan ajaran dengan kasih sayang. Hari-harinya berlalu dengan mudah, prestasi demi prestasi dicapai dengan perjuangan yang tidak begitu melelahkan.  Mungkin saja banyak orang yang iri padanya. Kemampuannya tak seberapa tapi keberuntungan selalu berpihak padanya. Dia selalu bersyukur atas apa yang ia dapatkan. Dia selalu bahagia. Meskipun dalam suatu kesempatan ia tak jadi juara, orang tuanya selalu menghiburnya dengan kata, "Sudah bagus naak, kamu sudah melakukan yang terbaik."  Kemudian orang tuanya menunjukkan kelebihan para pemenang, tanpa merendahkan yang telah dia lakukan. Dia tidak pernah merasa menjadi pecundang. Dia tidak pernah merasa menjadi orang yang kalah dan putus asa. Dia menjalani hidupnya dengan optimis dan bahagia. Kemudian dia beranjak dewasa, ada banyak hal yang dia temui. Banyak sekali yang tak sesuai harapannya. Kenyataan hidup yang tak seindah saat diajarkan padanya. Walaupun dia sudah terbiasa mensyukuri, tapi ter