Cerita Hidup

Pada waktu kecilnya, orang tuanya memberikan ajaran dengan kasih sayang. Hari-harinya berlalu dengan mudah, prestasi demi prestasi dicapai dengan perjuangan yang tidak begitu melelahkan. 
Mungkin saja banyak orang yang iri padanya. Kemampuannya tak seberapa tapi keberuntungan selalu berpihak padanya. Dia selalu bersyukur atas apa yang ia dapatkan. Dia selalu bahagia. Meskipun dalam suatu kesempatan ia tak jadi juara, orang tuanya selalu menghiburnya dengan kata, "Sudah bagus naak, kamu sudah melakukan yang terbaik." 
Kemudian orang tuanya menunjukkan kelebihan para pemenang, tanpa merendahkan yang telah dia lakukan. Dia tidak pernah merasa menjadi pecundang. Dia tidak pernah merasa menjadi orang yang kalah dan putus asa. Dia menjalani hidupnya dengan optimis dan bahagia.

Kemudian dia beranjak dewasa, ada banyak hal yang dia temui. Banyak sekali yang tak sesuai harapannya. Kenyataan hidup yang tak seindah saat diajarkan padanya.
Walaupun dia sudah terbiasa mensyukuri, tapi ternyata banyak orang disekitarnya yang tidak mengerti. 
Alih alih dianggap optimis, kadang dia dianggap sebagai orang yang penuh ambisi. Walaupun tidak dicaci, pencapaiannya tidak diapresiasi.
Ada banyak tuntutan kepadanya, walaupun tidak disampaikan.
Pernah sesekali dia berontak. Tapi hanya tangis yang menjadi akhirnya. Kemudian dia sadar, untuk apa mencari pengakuan dari orang lain.
Dia telah melakukan apa yang membuatnya bahagia, dia tidak menjadi benalu, jadi untuk apa malu.
Meski kadang dia rindu masa lalu, dia masih punya kekuatan. Kemudian, dia berbisik pada dirinya sendiri, "Terima kasih, kamu sudah melakukan yang terbaik."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan Alpha dan Beta

Jingga

Jika saja