Hubungan Alpha dan Beta
Kesalahan Tipe I dan Kesalahan Tipe II
Ada dua
jenis hipotesis yang
diuji dalam statistik,
yaitu uji hipotesis
nol (H0) dan hipotesis
alternatif (H1). H0
menjelaskan bahwa variabel yang
diuji tidak memiliki
hubungan, perbedaan atau
pengaruh. Sebaliknya, H1 menjelaskan
adanya hubungan, perbedaan
atau pengaruh pada variabel yang
diuji. Pada grafik di atas garis merah menunjukkan distribusi probabilitas dari
H0 yang berdistribusi normal standar, sedangkan garis biru
menunjukkan distribusi probabilitas untuk H1. Garis hijau
menunjukkan nilai kritik untuk menolak H0.
Kesalahan
tipe I ditunjukkan pada gambar 1. Kesalahan tipe I merupakan kesalahan menolak
H0 padahal sesungguhnya H0 benar. Hal ini berarti bahwa
ada kesalahan dalam hasil analisis yang menunjukkan adanya perbedaan padahal
sesungguhnya tidak ada perbedaan. Peluang dalam melakukan kesalahan tipe I
disebut tingkat signifikansi (α). Sebaliknya, peluang untuk tidak membuat
kesalahan tipe I sebesar (1- α) disebut dengan tingkat kepercayaan.
Kesalahan
tipe II ditunjukkan pada gambar 2. Kesalahan tipe II merupakan kesalahan tidak
menolak H0 padahal sesungguhnya H0 salah. Hal ini berarti
bahwa ada kesalahan dalam hasil analisis yang menunjukkan tidak ada perbedaan
padahal sesungguhnya ada perbedaan. Peluang untuk membuat kesalahan tipe II
disebut β. Peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe II sebesar 1-β merupakan
tingkat kekuatan uji atau sering disebut power.
Probabilitas terjadinya
kesalahan tipe I dan tipe II dapat dituliskan sebagai berikut :
α = P(menolak H0|H0
benar)
β = P(menerima H0|H0
salah)
Power = 1-β = P(menolak
H0|H0 salah)
Distribusi untuk Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
Misalkan
dalam hal ini dilakukan uji hipotesis dengan hipotesis nol : μ=0, dengan
tingkat signifikansi 5%. Maka dilakukan uji dua sisi untuk hipotesis tersebut
seperti garis merah pada gambar 1. Apabila hasil analisis menunjukkan bahwa H0
ditolak dengan μ=2. Dalam hal ini, menolak H0 berarti menerima H1
maka, distribusi untuk H1 digambarkan oleh kurva dalam gambar 3
dengan hipotesis μ=2 dengan tingkat kesalahan β.
Hubungan Alpha dan Beta
Pada
gambar di samping, bagian yang diarsir merah menunjukkan tingkat signifikansi
alpha sedangkan bagian yang diarsir kuning menunjukkan probabilitas melakukan
kesalahan tipe II (β). Hal ini berarti bahwa jika alpha diperkecil, maka beta
menjadi lebih besar. Sebaliknya, apabila beta diperbesar, maka alpha menjadi
semakin kecil.
Komentar
Posting Komentar