Skill yang dibutuhkan untuk Digital Leaderhip

Tech Savvy / Digital Literacy 
Seorang pemimpin harus update mengenai dunia teknologi / melek digital karena dalam era digital hal tersebut akan mendukung kinerja yang berhubungan dengan dunia online. Kemampuan tech savy tersebut, seorang pemimpin dapat mencari peluang dari perkembangan teknologi yang ada untuk mengembangkan bisnisnya. Pemimpin yang melek digital juga lebih mudah dalam menentukan teknologi yang dibutuhkan serta mudah beradaptasi dengan teknologi baru yang digunakan perusahaan. 

Creative, Original and Innovative Thinking 
Berfikir kreatif dan inovatif sangat diperlukan dalam era digital. Dengan kemampuan berpikir kreatif, seorang pemimpin dapat memperoleh wawasan baru dan ide yang berbeda dari informasi yang diperoleh, termasuk ide/cara baru dalam menemukan pemecahan masalah. Dengan kemampuan ini, seorang pemimpin akan terus berusaha, menguji dan mencoba berbagai cara untuk menemukan keberhasilan. Memungkinkan juga untuk melihat sudut pandang berbeda terhadap kesempatan untuk tumbuh dan mengambil serta mempertimbangkan resiko. Berpikir inovatif adalah proses berpikir kreatif yang digunakan untuk menghasilkan ide dan solusi. Ini adalah tugas kompleks yang melibatkan menemukan metode baru untuk mendekati masalah atau prosedur. Pemikiran kreatif dan inovatif melibatkan penggunaan gaya berpikir yang berbeda dan memeriksa informasi dari sudut pandang yang berbeda untuk melihat pola baru. 

Adaptability and Collaboration 
Pada era digital, perkembangan teknologi sangat cepat berkembang dan berganti. Maka skill adaptif harus dimiliki oleh seorang leader supaya dapat mudah beradaptasi terhadap perubahan yang ada. Dengan skill adaptif mendorong seseorang untuk bisa terus belajar dan mengamati perkembangan teknologi. Selain itu skill adaptif juga dimanfaatkan untuk menjalin kolaborasi. Perubahan budaya bekerja yang lebih mengutamakan kolaborasi untuk menjalin kerjasama dan interaksi dengan orang-orang dengan berbagai budaya dan kebiasaan yang berbeda-beda. Kemampuan beradaptasi seorang pemimpin tidak hanya untuk diri sendiri namun juga membangun budaya adaptif dan kolaboratif pada setiap karyawan. Adanya koneksi internet cepat dan perkembangan komputasi yang memungkinkan kolaborasi jarak jauh dan setiap orang dapat bekerja dari mana saja kapan saja. Selain itu, kemampuan adaptasi dan kolaborasi juga sebagai skills yang dibutuhkan untuk membangun customer relationship dan partnership.

Communication Skill to Inspire through Shared Purpose or Goal 
Keterampilan komunikasi adalah pengetahuan seseorang yang digunakan dalam teknik komunikasi verbal, nonverbal dan melalui media komunikasi secara efektif untuk berinteraksi dan kolaborasi dengan orang lain. Hal ini sebagai penunjang dalam skill adaptif dan kolaboratif yang sebelumnya telah dibahas. Komunikasi dalam bentuk verbal maupun non verbal sangat dibutuhkan karena keberhasilan dari kolaborasi salah satunya dari cara berkomunikasi. Digitalisasi mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan. Tetapi ada efek samping yang berpotensi mengganggu hubungan interpersonal. Teknologi dapat mengurangi interaksi langsung antar karyawan. Dalam upaya menghemat waktu dan memudahkan pekerjaan, karyawan akan lebih sering berkomunikasi secara virtual. Jika seorang pemimpin tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kesalahpahaman akan lebih sering terjadi. Itulah kenapa seorang digital leader harus memiliki skill komunikasi yang baik untuk menyampaikan tujuan dan visi perusahaan dengan jelas serta menginspirasi karyawan sehingga dapat mendorong adanya transformasi digital. 

Emotional Intelligence 
Emotional intelligence adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan dan memahami emosi (baik emosi orang lain maupun emosi diri sendiri) dengan tujuan meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Seseorang dengan emotional intelligence yang baik mampu mengontrol emosi saat marah, peka terhadap perasaan orang lain, dsb. Kemampuan untuk menerima, menilai, mengelola, dan mengontrol emosi dirinya dan orang lain. Dalam hubungan berbisnis juga perlu penguasaan metode mengelola dan mengendalikan emosi serta belajar berempati, agar terjalin ikatan emosi yang baik sehingga terbentuk kerjasama yang kuat dengan tim ataupun partner bisnis. Emotional Intelligence berperan sangat penting dalam proses menghadapi kehidupan sosial yang harus berinteraksi dengan orang lain, hal ini sejalan dengan digital transformation adaptive dan agile serta dalam membangun relationship dan partnership. Kesadaran akan hubungan antara pengalaman karyawan dan pelanggan pengalaman juga sangat penting, seperti halnya mengambil perspektif yang lebih horizontal yang menghubungkan semua aspek perusahaan dalam mengejar hasil yang diinginkan oleh setiap orang. 

Motivational Skills and Positive Mental Attitude 
Positive attitude merupakan sebuah sikap yang memiliki kecenderungan untuk selalu berada dalam keadaan pikiran yang tenang, optimis, dan penuh harapan. Sederhananya, positive attitude adalah sikap-sikap positif yang ditunjukkan oleh seseorang. Seperti misalnya menghargai waktu, menerima kritik, berpikiran terbuka, menghormati rekan kerja / orang lain, dll, komitmen terhadap pekerjaan. Keterampilan motivasi mengacu pada tindakan yang diambil untuk memperoleh hasil, respons, atau perilaku yang diinginkan. Keterampilan ini mendorong diri sendiri atau orang lain untuk mencapai visi perusahaan. Motivational skills dalam meningkatkan motivasi sangat penting karena memungkinkan kita untuk mendorong digital transformation dengan mengubah perilaku karyawan, mengembangkan kompetensi, menjadi kreatif, menetapkan tujuan, menumbuhkan minat, membuat rencana, mengembangkan bakat, dan meningkatkan keterlibatan.

Complex Problem Solving and Decision Making 
Dalam membangun problem solving skills, seorang leader di era digital harus mampu berpikir kritis yang berarti memiliki kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional, maupun mampu untuk berefleksi dan berpikir secara mandiri. Sehingga setiap keputusan yang diambil akan mengarah pada keputusan yang baik. Digital leadership banyak memanfaatkan data dalam pengambilan keputusan. Meski masukan dari ahli dan orang-orang terpercaya masih digunakan, basisnya tetap pada data. Itulah yang membuat perusahaan dengan digital leadership mampu mengambil keputusan lebih baik. Selain itu juga harus bisa berpikir analisis untuk mengevaluasi setiap project yang telah dilakukan juga berpikir strategis terhadap masalah untuk menemukan solusi. Seorang digital leader memiliki visi yang jelas dan paham bagaimana teknologi dan data dapat membantu mencapai visi tersebut. Tidak hanya itu, seorang digital leader juga tahu bagaimana cara menggunakannya untuk meraih tujuan perusahaan. 

Integrity 
Integritas adalah sebuah karakter kepemimpinan yang akan membentuk seorang pemimpin untuk berlaku jujur, adil dan dipercaya sehingga dapat menjadi panutan dan menjadikannya sebagai sosok yang berwibawa dan disegani dalam menjalankan kepemimpinan tersebut. Integritas akan membawa atau menjaga seseorang/individu supaya tidak keluar dari jalurnya yang sudah terorganisir saat ingin mencapai tujuan. Integritas dalam bekerja sangat dibutuhkan karena menjadi pondasi untuk membangun kepercayaan antar karyawan. Seseorang yang berintegritas adalah mereka yang sadar diri untuk bertanggung jawab dan selalu jujur dalam setiap tindakannya. 

Drive Empowerment & Trust vs ‘Being in Control’ Ditunjukkan ketika setiap orang didorong untuk bertindak dan diberikan tantangan, memiliki wewenang dan kebebasan untuk bertindak, dan bertanggung jawab untuk mencapai visi bisnis. Setiap orang dalam organisasi diberdayakan untuk berinovasi secara produktif mengenai pembagian tugas antara manusia dan mesin, penciptaan peran atau pekerjaan baru, pengiriman produk baru, dan lagi. Inovasi dan eksperimen adalah pekerjaan semua orang dan tidak bisa lagi diharapkan hanya muncul dari kepemimpinan atau tim penelitian dan pengembangan. Untuk dapat mendorong kesuksesan tim berarti "tindakan atau tindakan memberdayakan seseorang atau sesuatu". Dalam hal ini dapat menciptakan suatu trust / melibatkan perluasan kepercayaan kepada individu dan memiliki keyakinan pada kemampuan mereka untuk memberikan hasil yang diinginkan. Delegasi dan pemberdayaan tim akan mendorong pertumbuhan organisasi. 

Time Management Skills Dengan berkembangnya teknologi menyebabkan seseorang dapat bekerja secara fleksibel. Maka dari itu, time management skills merupakan salah satu keterampilan penting bagi pemimpin agar tetap dapat menjaga life balance sehingga dapat mengatur setiap kegiatan yang penting maupun tidak penting. Pemimpin harus memiliki teknik manajemen waktu yang dengan seluruh anggota tim nya agar pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat membantu perusahaan lebih produktif, lebih kreatif dan menghindari bekerja pada saat-saat yang sudah kritis. Dengan skills tersebut dapat meningkatkan kesempatan untuk meraih keberhasilan dalam bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan Alpha dan Beta

Jingga

Analisis Data Kategorik - Studi Cross Sectional